Foto : Pembinaan kader Santri Husada di salah satu Ponpes di Bojonegoro

Sangat jamak anggapan masyarakat bahwa kehidupan di Pondok Pesantren identik dengan kehidupan yang jauh dari kesan sehat, Kamar tidur yang sesak, kondisi dapur yang kotor, tempat wudhlu dalam  kolah serta santri yang banyak menderita penyakit gudik (scabies). Kondisi Ponpes yang jauh dari sehat selama ini dianggap sesuatu yang biasa sebagai bagian dari perilaku tirakat saat menimba ilmu.

Islam sangat mengutamakan kebersihan yang tersurat ayat Al Quran maupun hadist nabi. Kebersihan adalah sebagian dari iman salah satu hadist nabi yang dengan tegas memberikan penilaian betapa pentingnya kebersihan sehingga merupakan bagian dari keimanan manusia pada Allah SWT.

Maka sangat disayangkan bila kondisi Ponpes yang identik dengan kesan kumuh, kotor dan tidak sehat. Ponpes seharusnya menjadi tempat untuk melihat bagaimana islam diterapkan dengan sebenarnya terutama dalam menjalankan kebiasaan hidup bersih dan sehat,

Bojonegoro dengan 270 Ponpes  dengan sebagaian besar belum memiliki Poskestren yang berkualitas sehingga mampu mewujudkan Ponpes yang bersih dan sehat. Sehat perilaku warga Ponpesnya, sehat lingkungannya sehat makanan yang mereka konsumsi hingga terbentuk santri dan warga Ponpes lainnya yang memiliki kondisi kesehatan yang optimal.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro sejak tahun 2019 menjalankan program peningkatan kualitas Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren). Kegiatan berupa pendampingan pada Ponpes untuk meningkatkan kemampuan para kader santri husada agar mampu melakukan survei mawas diri (SMD) untuk mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan di Ponpes, merencanakan dan melaksanakan kegiatan untuk mengatasi masalah yang dtemukan serta menilai keberhasilan mengatasi masalah

Tahun 2019 sebanyak 10 Ponpes memperoleh pendampingan, masing-masing Ponpes didampingi 2 orang kader yang telah dibekali pengetahuan dan keterampilan sebagai kader pendamping Poskestren. Selain didampingi oleh kader, Ponpes juga mendapat pendampingan teknis dari tenaga kesehatan dari Puskesmas dan Dinas kesehatan, serta pendamping dari Kantor Kemenag Kabupaten Bojonegoro.

Tahun 2020 sebanyak 5 Ponpes baru yang mendapat pendampingan serta 10 Ponpes sebelumnya mendapat pendampingan untuk memantau mempertahankan hasil pendampingan tahun 2019. Kegiatan yang dilaksanakan di Ponpes selama pendampingan adalah, survet mawas diri (SMD) warga Ponpes, mustawarah masyarakat pondok pesantren (MMPP), pengkajian PHBS Ponpes, Stratifikasi Poskestren, pelatihan kader santri husada, bimtek administrasi Poskestren dan lain sebagainya.

Hasil pendampingan tahun 2019 Ponpes yang mengalami peningkatan strata Posketren sebanyak 9 (90%) Ponpes, diharpkan 1 Ponpes yang belum meningkat stratanya bisa dicapai pada masa pendampingan lanjutan tahun 2020.

 

-By : Imam Wahyudi.


By Admin
Dibuat tanggal 03-09-2020
840 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
48 %
Puas
4 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
48 %