Selasa (6/5) Dinas Kesehatan melaksanakan Pertemuan Evaluasi Indikator Nasional Mutu (INM) bagi Puskesmas dan Klinik di wilayah kerjanya. Pertemuan dilaksanakan selama 2 hari yang dihadiri oleh penanggungjawab mutu masing-masing puskesmas dan klinik. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk meningkatkan mutu pelayanan fasilitas kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Ibu Ninik Susmiati, S.KM., M.Kes menekankan  pentingnya kedisiplinan dalam pelaporan INM dan IKP sesuai dengan waktu yang telah disepakati yakni pada tanggal 10 di setiap bulannya.

“Pertemuan semacam ini penting dilaksanakan secara berkala sebagai sarana komunikasi Dinas Kesehatan dengan faskes, juga untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengawasan terhadap mutu layanan kesehatan” ujarnya saat membuka acara pada Selasa (6/5/25)

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, dr. Rahmat Trisnanto juga menyampaikan bahwa ketertiban pelaporan INM sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan. Beliau juga mendorong kepada seluruh fasyankes khususnya klinik untuk segera melakukan akreditasi sebagai upaya dalam menjaga kualitas pelayanan.

Pertemuan pada hari pertama ini dihadiri oleh perwakilan dari 17 Puskesmas dan 23 Klinik. Sedangkan, pertemuan di hari kedua (7/5/25) dihadiri oleh perwakilan 18 Puskesmas serta 21 Klinik dalam hal ini adalah penanggungjawab mutu.

Salah seorang peserta dari Puskesmas Wisma Indah mengatakan bahwa diadakannya pertemuan evaluasi INM ini menjadi motivasi tersendiri khususnya bagi penanggungjawab mutu untuk meningkatkan ketertiban pelaporan dan pencapaian target-target indikator didalamnya. Selain itu, juga menjadi sarana Puskesmas untuk lebih mengenal klinik-klinik yang menjadi jejaring dalam wilayahnya.

Melalui pertemuan ini, Dinas Kesehatan berupaya meningkatkan presentase pelaporan dan ketercapaian indikator terhadap target INM, yang terdiri dari kepatuhan kebersihan tangan, penggunaan APD, Kepatuhan Identifikasi pasien, keberhasilan pengobatan pasien TB, Ibu hamil yang mendapatkan ANC sesuai standart, dan kepuasan pengguna layanan.