Jum'at, 5 Februari 2021, Dinas Kesehatan mengadakan Talkshow pada Radio Malowopati 95,8 FM dalam rangka memperingati HARI KANKER SEDUNIA yang jatuh pada tanggal Kamis, 4 Februari 2021 dengan Tema "I AM AND I WILL" dan Sub Tema "Together, all our action matter" yang memiliki arti "Bahwa dimulai dari saya harus mau mendukung dan berkomitmen diri untuk melakukan sebuah tindakan dalam pencegahan penyakit kanker, dalam hal ini kanker yang banyak terjadi pada perempuan, yaitu kanker leher rahim dan payudara.

Kanker Leher Rahim ialah munculnya sel kanker pada leher rahim yang disebabkan HPV (Human Papiloma Virus), dengan keluhan : pendarahan diluar siklus haid, keputihan, nyeri panggul. Faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker leher rahim : menikah < 20 tahun, berganti pasangan seksual, IMS, merokok (aktif = 2,5 kali berisiko/pasif = 1,4 kali berisiko). Cara mencegahnya dengan :

  1. Tidak berperilaku seksual berisiko.
  2. Tidak berhubungan seksual di usia dini < 20 tahun.
  3. Perempuan usia 30 – 50 tahun atau yang sudah berhubungan seksual melakukan skrining setiap 1 tahun sekali, yaitu dengan cara :
    • IVA = Inspeksi Vagina dengan Asam Asetat, yaitu mengoleskan asam asetat (cuka dapur) yang telah diencerkan (3 – 5%) ke leher rahim oleh tenaga terlatih. Dan hasilnya langsung bisa diketahui saat itu juga. Dari hasil IVA positif, selanjutnya dilakukan Krioterapi yaitu perusakan sel – sel pra kanker dengan cara dibekukan (membentuk bola es pada permukaan leher Rahim) di Puskesmas tersebut juga. Ini semua bisa diakses secara gratis di semua Faskes terutama di Puskesmas, dengan membawa KTP.
    • Pap smear = pengambilan spesimen di leher rahim dengan menggunakan alat kemudian dikirim ke Laboratorium tertentu dan hasil bisa diketahui setelah 1 minggu. Pap smear dilakukan saat tidak haid dan tidak berhubungan seksual 2 hari sebelum pemeriksaan.

Kanker Payudara ialah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan payudara, dengan keluhan : benjolan di payudara, perubahan ukuran/bentuk payudara, perubahan warna payudara/puting, keluar cairan putih/darah dari putting. Faktor risiko sebagian besar disebabkan oleh faktor hormonal dan genetik, menarche dini (55 tahun), infertile/tidak mempunyai anak, tidak pernah menyusui anak, anak pertama lahir dari ibu usia >35 tahun, riwayat keluarga. Cara mencegahnya dengan :

  1. Melakukan SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri) ataupun SADANIS (Pemeriksaan payudara klinis oleh petugas kesehatan terlatih).
  2. Diawali pada usia 20 tahun atau setelah menikah, melakukan SADARI setiap bulan dalam siklus haid hari ke 7 – 10 yang dihitung sejak hari ke -1 mulainya haid (saat payudara tidak mengeras dan tidak nyeri). Caranya :
    • Berdiri di depan cermin dengan sesekali mengangkat kedua tangan keatas = melihat (bentuk, ukuran, warna kulit, ada tidaknya kerutan/lekukan)/
    • Berbaring, tangan kanan meraba dan tangan kiri dilipat keatas samping kepala, begitu sebaliknya = meraba/massage dengan jari ke 2 s/d 5 secara melingkar ke seluruh permukaan payudara, selama meraba apakah ada benjolan berapa banyak dan sebesar apa, lalu memencet puting adakah cairan yang keluar dari puting (darah atau nanah).
  3. Usia 20 – 39 tahun dengan SADARI setiap bulan dan SADANIS setiap 3 tahun sekali.
  4. Usia > 40 tahun dengan SADANIS setiap tahun.

Dalam perbincangan, NINA ERLIANA, SKM (Pengelola Program Penyakit Tidak Menular) menyampaikan saat ini di Bojonegoro terdapat 1.238 kasus kanker (laki-laki : 357, perempuan : 881) dan terjadi kematian karena kanker sebanyak 381. Sedangkan dari hasil pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dan payudara sebanyak 16.188 perempuan, ditemukan 155 kasus kanker leher rahim (10%) dan 41 kasus kanker payudara (0,3%).

Dalam kegiatan tersebut dr. WHENNY DYAH P selaku Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro juga menekankan bahwa Kanker bisa disembuhkan apabila diketahui sejak dini dan tidak akan terjadi ke stadium lebih lanjut. Meskipun kanker termasuk dalam penyakit kronis, selain dengan deteksi sejak dini dalam mencegah penyakit tersebut, dapat dicegah apabila masyarakat melaksanakan program perilaku CERDIK yaitu :

  • C = Cek Kesehatan Rutin
  • E = Enyahkan Asap Rokok
  • R = Rajin Aktifitas Fisik
  • D = Diet Seimbang
  • I = Istirahat Cukup
  • K = Kelola Stres

Juga disampaikan bahwa  Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan Deteksi Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) bisa dilaksanakan di Puskesmas terdekat secara gratis dengan membawa KTP.


By Admin
Dibuat tanggal 08-02-2021
850 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
48 %
Puas
4 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
48 %